Di ajang International Chemistry Olympiade (IChO) atau Olmpiade Kimia Internasional di Tokyo, Jepang, 15-27 Juli 2010 kemarin, Indonesia meraih 1 medali emas, 1 perak, dan 2 perunggu.
Pelajar Indonesia terus menunjukkan konsistensinya mengharumkan nama bangsa di dunia. Pada ajang Olimpiade Fisika Tingkat Asia atau Asian Physics Olympiad di Tel Aviv, Israel, 1-9 Mei 2011, pelajar Indonesia menyumbangkan satu medali emas dan duahonorable mention. Medali emas diraih Evan Laksono (SMAK IPEKA Tomang, Jakarta). Adapunhonorable mention dipersembahkan Erwin Handoko Tanin (SMA Sutomo 1 Medan) dan Limiardi Eka (SMAK Penabur Gading Serpong, Tangerang).
Hendra Kwee, pemimpin Tim Olimpiade Fisika Indonesia (TOFI), Minggu (8/5/2011), mengatakan, peserta Asian Physics Olympiad (APhO) tahun ini berasal dari 16 negara. Indonesia termasuk enam negara yang berhasil mendapatkan medali emas bersama China, Taiwan, Israel, Rusia, dan Hongkong.
Awalnya, APhO diprakarsai Profesor Yohanes Surya tahun 2000. Indonesia selalu meraih emas sejak APhO 2005 hingga pelaksanaan tahun ke-12 kali ini. Tim Indonesia di APhO tahun ini dipimpin tiga dosen dari STKIP Surya, yaitu Dr Hendra Kwee, Dr Zainul Abidin dan Dr Herry Kwee, yang merupakan alumnus TOFI.
Alumnus TOFI 2010, Kevin Soedyatmiko dari SMAN 12 Jakarta, juga membantu sebagai salah satu anggota staf pada tim tahun ini. Kelima siswa dan tim pemimpin dijadwalkan kembali ke Tanah Air pada Selasa (10/5/2011).
Hendra mengatakan, mulai tahun ini keikutsertaan pelajar Indonesia ke APhO tidak mendapatkan dukungan pendanaan dari Kementerian Pendidikan Nasional. Keberangkatan tim didukung Prof Yohanes Surya lewat Surya Institute dan STKIP Surya. Sebelumnya, pelajar Indonesia yang dikirim ke APhO adalah yang dipersiapkan untuk berkompetisi di ajang Olimpiade Fisika Internasional.
"Dengan kebijakan pemerintah yang berubah, kami belum tahu apakah siswa yang berprestasi di APhO akan diikutkan ke tingkat internasional. Kami harapkan, ada kesempatan itu," kata Hendra.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar